TUGAS PERILAKU ORGANISASI
TENTANG
PENGARUH BUDAYA SOSIAL MASYARAKAT
TERHADAP
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
( PERUSAHAAN TOYOTA MOTOR
CORPORATION)
AYU
NOVITA SARI
1101601
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
DOSEN PEMBIMBING
Aldri Frinaldi, S.H., M. Hum.
NID : 19700212 199802 1 001
NID : 19700212 199802 1 001
PENGARUH BUDAYA SOSIAL MASYARAKAT
TERHADAP
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
A.
Pengertian
Perusahaan
Perusahaan adalah sutu organisasi dimana sumber daya
(input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk
menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua
perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba.
Dalam pengertian lain Perusahaan adalah
suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan
lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia.
B.
Perusahaan
Multinasional
Perusahaan bisnis multi nasional adalah perusahaan
yang memiliki beberapa pabrik yang berdiri di negara yang berbeda-beda. Penyesuaian dengan budaya di tiap negara yang
dimasuki adalah suatu keharusan untuk dapat bertahan dan sukses. Dengan
mendirikan banyak unit produksi di negara lain diharapkan dapat menghemat biaya
ongkos produksi dan distribusi produk hingga sampai ke tangan konsumen akhir.
Selain itu, Perusahaan multinasional ini merupakan
suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan
produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang).
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang
berusaha di banyak negara, perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan
seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di
banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki
dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat
dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai
para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi
masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN,
wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan
ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan,
lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat
berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan
insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau
infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk
memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.Perusahaan multinasional
pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang
merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan
Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya
meliputi usaha-usaha pengolahan / manufaktur atau pembrian jasa dalam
sedikitnya dua negara. Perusahaan Mutinasional merupakan sumber dari penanaman
modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu.
Sebagian besar dari penanaman modal asing di negara-negara
sedang berkembang diusahakan di bidang sumber daya alam, sisanya dibidang
pengolahan, perdagangan, prasarana, transport, perbankan, turisme, dan
jasa-jasa lainya.
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah
suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan
kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering
disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi
yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara
pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara
lain.
Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh
oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada
saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat
cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu
kejadian yang terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini.
Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi
batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan
sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada
saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini
mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk
kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan
negara lain.
Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat
tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dan sebagainya
tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina, Jepang,
Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang
mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang
demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan
barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh
penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang
lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara
mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu
sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah
dari luar negeri.
Dengan cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor
menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini
misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General
Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari
Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga
dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Perusahaan
multinasional biasanya memiliki ciri – ciri :
1.
Membentuk cabang – cabang di luar
negeri
2.
Visi dan strategi yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang bersifat global (mendunia), jadi perusaan tersebut
membuat atau menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara.
3.
Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis
tertentu, umumnya manufaktur.
4.
Menempatkan cabang pada negara – negara
maju.
Jenis-Jenis Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional
1. Setiap
struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing
2. Devinisi
Fungsional Sedunia
a. Diorganisasi
bedasarkan fungsi
b. Bidang
fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional mereka
diperusahaan induk.
c. Perencanaan
strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data yang
mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah.
3. Divisi
internasional
a. Semua
anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari divisi
Domestik.
4. Wilayah
Geografis
a. Tiap
wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.
b. Tidak
adanya komunikasi antar wilayah.
c. Hubungan
pelapor antara anak dan induk.
5. Divisi
produk sedunia
a. Divisi
ini bertanggung jawab pada operasi
mereka sendiri diseluruh dunia.
b. Membantu
mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan.
Kebaikan Perusahaan Multinasional
1. Menambahkan
devisa negara melalui penanaman di bidang ekpor,
2. Mengurangi
kebutuhan devisa untuk impor disektor industri,
3. Memodernisir
industri
4. Ikut
mendukung pembangunan nasional
5. Menambah
kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
Keburukan Perusahaan Multinasional
Makin banyaknya Perusahaan Multinasional
yang didirikan dapat mempengauhi kekusaan ekonomi negara. Tetapi, jika
jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak. Perusahaan
Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
1. Keuntungan
yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
2. Penyusutan/depresiasi,
dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar
tidak terkena pajak. Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
C.
Lingkungan Mempengaruhi Budaya Suatu
Organisasi
Budaya organisasi dipengaruhi oleh lingkungan tempatnya berada, karena
organisasi adalah sebuah sistem yang terbuka, yang selalu beradaptasi dengan
lingkungan agar dapat meraih tujuannya. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan
sosial, politik, alam dan berbagai variabel lingkungan lainnya.
Lingkungan merupakan tempat dimana manusia saling berinteraksi.
Lingkungan sangat mempengaruhi terhadap
kelancaran kehidupan manusia. Tidak hanya pada manusia, dunia usaha juga
mempnunyai lingkungan yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha. Lingkungan
memberi pengaruh terhadap berjalannya kegiatan usaha. Karena berada pada suatu
lingkungan, kegiatan usaha dituntut untuk bisa menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.
Agar bisa tetap bertahan bahkan sampai
berkembang. Secara lebih spesifik budaya organisasi juga berbeda di setiap organisasi,
tergantung visi, misi dan strategi organisasi dalam upaya mencapai
tujuannya.
Terdapat enam sumber utama yang sangat mempengaruhi budaya suatu organisasi
antara lain yaitu :
1.
Budaya masyarakat atau budaya nasional di mana
organisasi berada secara fisik.
2.
Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri
organisasi atau pemimpin yang dominan.
3.
Macam bisnis yang digeluti dan nature of business
environment.
4.
Struktur organisasi. Struktur organisasi misalnya
struktur birokratis akan melahirkan pula budaya yang cenderung birokratis.
5.
Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh
terhadap perilaku organisasi. Misalnya sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang media yang menerbitkan majalah remaja akan mempengaruhi perilaku anggota
organisasi agar dapat memahami kebutuhan dan selera mereka.
6.
Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai
maupun artefak.
Sebuah perusahaan akan memperhatikan factor social budaya masyarakat tempat
mereka memasarkan produk yang telah diproduksinya agar penjualan produk
tersebut dapat berjalan dengan baik dan perusahaan tersebut mendapatkan
keuntungan yang besar.
D. Contoh Perusahaan Multinasional
Perusahaan Toyota Motor Corporation
1.
Sejarah Pendirian Perusahaan Toyota Motor Corp
Sejarah awal pendirian perusahaan ini berawal di
bulan April tahun 1935, 75 tahun yang lalu sang peletak pondasi Toyota, yaitu
Sakichi Toyoda bersama putranya, Kiichiro Toyoda berhasil menyelesaikan
prototype mesin otomotif kali pertama yang diberi nama Type A.
Mesin Type A yang selesai pengerjaannya pada April
1935 tersebut, biaya pengembangannya hanya didapatkan dari usaha kecil rumah
tangga, yang dirintis oleh Sakichi Toyoda, berupa alat pemintal benang. Berkat
alat tenun inilah dinasti Toyoda bisa mewujudkan impiannya membuat mobil.
Setahun kemudian atau tepatnya April 1936, mulailah
Kiichiro memproduksi secara massal mobil yang pertama, dengan nama A1. Tak
hanya mobil, di bulan yang sama juga diproduksi mini truk dengan julukan G1.
Ternyata Sambutan masyarakat terhadap produk dari
Toyoda sungguh di luar dugaan. Kedua produk otomotif pertama itu mendapatkan
respon yang baik dari masyarakat. Berbekal kemajuan yang positif tersebut
itulah, Kiichiro pun mendirikan Toyota Motor Corporation Ltd, pada 28 Agustus
1937.
Kiichiro sengaja mengganti huruf ‘D’ pada Toyoda
dengan ‘T’, karena dia menginginkan nama Toyota lebih mudah diucapkan
pelafalannya. Dengan pelafalan yang mudah itu, maka Kiichiro berharap bahwa
Toyota akan gampang melekat pada benak konsumen.
Kini keyakinan Kiichiro menjadi kenyataan. Toyota
pun menjadi pabrikan otomotif terbesar di dunia dengan beragam produknya di
berbagai negara. Ternyata untuk mencapai kesuksesannya seperti sekarang ini
jalan panjang nan berliku yang juga tidak mengenakkan telah ditempuh oleh para
pendiri Toyota.
2. Perbedaan
Pemasaran Produk Mobil Toyota Indonesia dengan Negara Lain
Di dunia terdapat dua aturan / standar
dalam berkendara yaitu left-driving countries dan right-driving countries. Left-driving countries adalah negara yang warga negaranya
menggunakan lajur kiri jalan untuk berkendara, sehingga posisi setir atau
kemudi pada mobil ada di sebelah kanan. Contoh paling gampang adalah yang
berlaku di Indonesia. Negara lainnya yang menganut sistem yang sama adalah
United Kingdom (Britania Raya), Jepang, Australia, India, Singapura, dan
Malaysia.
Asal usul penggunaan kemudi di sebelah kanan ini sendiri
diperkirakan berasal dari kebiasaan Ksatria di Kerajaan Inggris semasa perang
yang memakai kereta perang, agar memudahkan ketika akan beradu pedang dengan
musuhnya yang ada di sebelah kanan (sisi pedang) karena biasanya orang
menggunakan tangan kanannya untuk menggenggam pedang. Dari kebiasaan penggunaan
kereta perang tersebut tersebut kemudian dilanjutkan peletakan kemudi pada mobil.
Sebaliknya, right-driving countries
adalah negara yang warga negaranya menggunakan lajur kanan jalan untuk
berkendara, sehingga posisi setir atau kemudi pada mobil berada di sebelah
kiri. Contoh: Amerika Serikat, mayoritas negara Eropa (kecuali Britania Raya)
dan China.
Dan ternyata Indonesia tergolong minoritas di dunia dalam
menggunakan lajur kiri jalan alias left-driving country. Dari data yang ada,
hanya 75 negara (termasuk Indonesia) yang menganut left-driving, sedangkan yang
menganut right-driving ada 165 negara. Begitu juga jika dilihat dari statistik
populasi penduduk, maka 34% penduduk dunia berasal dari left-driving.
Ada beberapa faktor yang kemungkinan berpengaruh besar terhadap
gaya berkendara orang Indonesia, yaitu:
- Mayoritas mobil yang ada di pasaran
Indonesia adalah buatan Jepang yang notabene berasal dari left-driving
country. Sedangkan mobil Eropa yang menggunakan aturan right-driving
countries kurang laku di pasar Indonesia.
- Posisi Indonesia "terjepit" oleh
negara-negara commonwealth (persemakmuran) seperti Australia, Selandia
Baru, Singapura, dan Malaysia yang jelas-jelas berkiblat pada Britania
Raya yang menganut left-driving countries. Hal ini secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dan politik dagang negara kita.
- Pada masa penjajahan Belanda, para pejabat
Belanda memakai mobil-mobil mewah produksi pabrikan Inggris. Meskipun
Mercedes dan BMW pada masa itu sudah memproduksi mobil yang cenderung
mewah, tapi pada zaman tersebut merk mobil di atas belum menjadi simbol
kemewahan seperti Rolls Royce dan Jaguar buatan Inggris. Hal ini kemudian
berlanjut pada awal kemerdekaan dimana mobil pejabat menggunakan mobil
pabrikan Inggris dengan kemudi di sebelah kanan.
d. Analisis menurut budaya. Kita sebagai orang Indonesia, dimana bila
kita berjalan dengan orang yang lebih muda ataupun dengan wanita, maka kita
sebagai lelaki harus berada di sebelah kanan untuk melindungi orang tersebut.
Jika dihubungkan dengan kemudi yang berada di sebelah kanan, maka yang
berpotensi terkena bahaya duluan ketika di jalan adalah orang yang berada di
sebelah kanan yaitu pengemudi. Sehingga diharapkan pengemudi akan mengendarai
dengan hati-hati dan melindungi semua penumpangnya.
Perusahaan Toyota yang merupakan perusahaan Jepang memasarkan
mobil di Indonesia dengan posisi stir yang berada di sebelah kanan karena Indonesia
menganut Left-driving countries . Berbeda dengan mobil Toyota yang dipasarkan
di Amerika Serikat dengan posisi stir mobil berada di sebelah kiri karena
menganut right-driving countries.
3.
Perkembangan
Toyota Motor Corporation di Indonesia
Penjualan mobil merek Toyota di Indonesia menempati
peringkat lima besar dunia pada 2012, setelah Amerika Serikat (AS), Jepang,
Tiongkok, dan Thailand. Total penjualan mobil Toyota secara global mencapai 8.717.375 unit
tahun 2012. Penjualan terbanyak terjadi di AS 2,067 juta unit, Jepang 1.692.228
unit, Tiongkok 840.467 unit, Thailand 516.086 unit, Indonesia 405.414 unit, dan
Arab Saudi 300.595 unit.
Pencapaian yang dicatatkan Toyota Indonesia sepanjang
tahun lalu akan membuat posisi Indonesia semakin diperhitungkan di tataran
pasar otomotif global.Karena itu, Toyota di Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dari
prinsipalnya, yakni Toyota Motor Corporation. Salah satunya diwujudkan dalam
bentuk komitmen investasi hingga Rp 13 triliun dalam lima tahun ke depan.
Pada masa mendatang, cukup optimistis akan terus turut
berkontribusi dalam peringkat teratas penjualan Toyota secara global. Hal itu
didukung oleh populasi penduduk Indonesia yang besar, pertumbuhan ekonomi yang
mendorong peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah, serta citra Toyota yang
semakin meningkat di Tanah Air.
Sepanjang tahun lalu, Toyota berhasil mengakhirinya
dengan mencetak pencapaian rekor terbaru di Tanah Air. Kendati 2012 menjadi
tahun penuh tantangan, untuk pertama kalinya, Toyota berhasil menembus
penjualan di atas 400.000 unit, dengan pangsa pasar (market shares) 36,3%.
Pencapaian tersebut tumbuh 30,5% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 310.674 unit.
Dia menyebutkan, hasil gemilang pada 2012 itu tidak
terlepas dari dukungan para pelanggan. Toyota untuk menghadirkan layanan dan
produk terbaik bagi pelanggan.
Toyota di Indonesia memimpin pada 10 segmen kendaraan
roda empat, yakni Yaris pada segmen mobil kompak kelas menengah (medium compact
car), Fortuner di kelas atas sport utility vehicle (high SUV) 4x2, Rush di
medium SUV, Alphard pada kelas mobil multiguna mewah (luxury multi purpose
vehicle/MPV), Kijang Innova di medium MPV, Avanza di low MPV, Camry pada medium
sedan, Corolla di low sedan, Vios di entry sedan, dan Hi Ace pada mobil van
komersial (commercial van).
Pencapaian tersebut
diraih berkat masukan dari pelanggan serta komunitas yang
memacu Toyota selalu melakukan perbaikan terus-menerus (kaizen) demi memberikan
hanya yang terbaik sesuai kebutuhan pelanggan. Sementara itu, total penjualan mobil di dalam
negeri sepanjang 2012 mencapai 1,11 juta unit, naik 24,72% dibandingkan tahun
sebelumnya 894 ribu unit. Pencapaian ini jauh di atas target yang ditetapkan
sebanyak 875 ribu unit. Toyota menjadi mobil banyak diminati dan Daihatsu di
peringkat berikutnya dengan penjualan 162.742 unit.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
(IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi memperkirakan,
investasi pada industri komponen otomotif di Indonesia menembus angka US$ 1,2
miliar (Rp 11,64 triliun) pada 2013 dari tahun lalu sekitar US$ 2,3
miliar(Rp22,31triliun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar